Standarisasi Proses Pascapanen Bawang Merah untuk Meningkatkan Daya Saing
Bawang merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Tanaman ini tidak hanya menjadi bahan pokok dalam berbagai masakan, tetapi juga memiliki potensi besar dalam memajukan perekonomian petani.
Sebagai bahan utama dalam hampir setiap masakan Indonesia, bawang merah memberikan cita rasa yang khas dan juga memiliki manfaat kesehatan, seperti kandungan gizi yang meliputi sodium, kalium, folat, vitamin A, C, dan E, kalsium, magnesium, fosfor, serta unsur-unsur lainnya.
Menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata konsumsi bawang merah per kapita di Indonesia mencapai 2,86 kilogram per tahun pada 2023. Tingginya permintaan akan bawang merah ini menjadikannya komoditas yang hampir selalu ada di pasar tradisional dan pasar modern, terutama sebagai bumbu masakan.
Untuk menjaga kualitas dan keamanan bawang merah, Badan Standar Nasional (BSN) menetapkan standar baru melalui SNI 9289:2024. Standar yang disusun oleh BSIP Pascapanen dan tim Komtek 65-22 ini mengatur prosedur pascapanen bawang merah, mulai dari pelayuan hingga pengangkutan. Proses pascapanen yang terstandarisasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk, memperpanjang daya simpan, dan mendukung pemasaran bawang merah yang lebih baik.
untuk informasi lengkapnya mengenai SNI Pascapanen Bawang merah dapat diakses di:
https://akses-sni.bsn.go.id/auth